Pengertian Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) dan Lapis Perekat (Tack Coat) berdasarkan Spesifikasi Bina Marga

Pengertian Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat ini diambil dari Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Untuk info lebih lengkap dapat melihat langsung dari dokumen tersebut.

Lapis Perekat (Prime Coat). vaashpalt.org
Lapis Resap Pengikat (Prime Coat). vaashpalt.org


A. Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)


Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) merupakan lapisan ikat aspal cair yang dihampar di atas permukaan fondasi tanpa bahan pengikat Lapis Fondasi Agregat.

Proses penyemprotan Lapisan Resap Pengikat hanya pada permukaan yang kering atau mendekati kering.

Penyemprotan tidak boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan.

a.1 Fungsi dari Lapis Resap Pengikat

  1. Memberikan daya ikat antara lapisan fondasi agregat dengan campuran aspal
  2. Mencegah terjadinya segregasi atau lepasnya butiran pada lapis fondasi agregat apabila dilewati kendaraan
  3. Menjaga lapis fondasi agregat dari pengaruh cuaca, terutama hujan. Sehingga lapis fondasi agregat tidak rusak.

a.2 Bahan Lapis Resap Pengikat

Bahan aspal untuk Lapis Resap Pengikat haruslah salah satu ketentuan dari berikut ini:

  1. Aspal emulsi yang mengikat sedang (medium setting) atau yang mengikat lambat (slow setting) yang memenuhi SNI 4798:2011 untuk jenis kationik atau SNI 6832:2011 untuk jenis anionik.

    Umumnya hanya aspal emulsi yang dapat menunjukkan peresapan yang baik pada lapis fondasi tanpa pengikat yang disetujui.

    Aspal emulsi jenis kationik harus digunakan pada permukaan yang berbasis acidic (dominan Silika), sedangkan jenis anionik harus digunakan pada permukaan yang berbasis basaltic (dominan Karbonat).
  2. Aspal semen Penetrasi 80/100 atau Penetrasi 60/70, memenuhi ASTM D946/ 946M-15 diencerkan dengan minyak tanah (kerosen).

    Proporsi minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, setelah percobaan di atas lapis fondasi atas yang telah selesai sesuai dengan Pasal 6.1.4.2 Spesifikasi Bina Marga 2018 Divisi 6).

    Apabaila diperintah lain oleh Pengawas Pekerjaan, perbandingan pemakaian minyak tanah pada percobaan pertama harus dari 80 - 85 bagian minyak per 100 bagian aspal semen (80 - 85 pph) kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal cair hasil kilang jenis MC-30).

    Apabila menghendaki adanya lalu lintas yang diizinkan lewat di atas Lapis Resap Pengikat maka, perlu untuk menggunakan bahan penyerap (blotter material) dari hasil pengayakan kerikil atau batu pecah, terbebas dari butiran-butiran berminyak atau lunak, bahan kohesif atau bahan organik.

    Dengan syarat, tidak kurang dari 98 persen harus lolos ayakan ASTM / ” (9,5 mm) dan tidak lebih dari 2 persen harus lolos ayakan ASTM No.8 (2,36 mm).

a.3 Peralatan yang dibutuhkan

  1. Penyapu mekanis dan atau kompresor
  2. Distributor aspal
  3. Peralatan untuk memanaskan bahan aspal
  4. Peralatan yang sesuai untuk menyebarkan kelebihan bahan aspal.

a.4 Volume atau Takaran Pemakaian:

  1. 0,4 sampai 1,3 liter (kadar residu* 0,22 - 0,72 liter) per meter persegi untuk Lapis Fondasi A gregat tanpa bahan pengikat.

    (*) : kandungan bitumen di luar pelarut atau bahan emulsioner
  2. Tempat-tempat yang disemprot dengan Lapis Resap Pengikat yang menun- jukkan adanya bahan aspal berlebihan harus ditutup dengan bahan penyerap (blotter material) yang memenuhi Pasal 6.1.2.1 Spesifikasi Bina Marga 2018 Divisi 6)
  3. Dari spesifikasi ini sebelum penghamparan lapis berikutnya.

    Bahan penyerap (blotter material) hanya boleh dihamparkan 4 jam setelah penyemprotan Lapis Resap Pengikat.

a.5 Pemeliharaan Lapis Resap Pengikat

Lapisan berikutnya hanya dapat dihampar setelah bahan resap pengikat telah meresap sepenuhnya ke dalam lapis fondasi dan telah mengeras dalam waktu paling sedikit 48 jam setelah penyemprotan atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

Lapis Resap Pengikat yang akan dilapisi Burtu atau Burda, waktu penundaan harus sebagaimana yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan minimum dua hari dan tak boleh lebih dari empat belas hari, tergantung dari lalu lintas, cuaca, bahan aspal dan bahan lapis fondasi yang digunakan.

Lalu lintas tidak diizinkan lewat sampai bahan aspal telah meresap dan mengering serta tidak akan terkelupas akibat dilewati roda lalu lintas. 

Apabila dalam kondisi tertentu, lalu lintas dapat diizinkan lewat sebelum waktu tersebut, tetapi tidak boleh kurang dari empat jam setelah penghamparan Lapis Resap Pengikat tersebut.

Agregat penutup (blotter material) yang bersih, yang sesuai dengan ketentuan Pasal 6.1.2.1).b) dari Spesifikasi ini harus dihampar sebelum lalu lintas diizinkan lewat.

a.6 Pembayaran

Kuantitas yang sebagaimana ditetapkan di atas harus dibayar menurut Harga Satuan Kontrak per satuan pengukuran.

Lapis Resap Pengikat- Aspal Cair/ Emulsi menggunakan satuan pengukuran liter.


Lapis Perekat (Tack Coat).texasasphalt.org
Lapis Perekat (Tack Coat).texasasphalt.org


B. Lapis Perekat (Tack Coat)

Lapis Perekat merupakan lapisan ikat aspal cair yang harus dihampar di atas permukaan berbahan pengikat (seperti : Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston, Lapis Fondasi Semen Tanah, Lapis Fondasi Agregat Semen, Roller Compacted Concrete (RCC), Perkerasan Beton Semen, dll).

Lapis Perekat harus disemprot hanya pada permukaan yang benar-benar kering.

Penyemprotan Lapis Perekat tidak boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan.

b.1 Fungsi Lapis Perekat

  • Memberikan daya ikat/ kelengketan antara lapis dibawahnya dan diatasnya.

b.2 Bahan Lapis Perekat

  1. Aspal emulsi yang mengikat cepat (rapid setting) yang digunakan harus memenuhi ketentuan SNI 4798:2011 untuk jenis kationik atau SNI 6832:2011 untuk jenis anionik.
  2. Aspal cair penguapan cepat atau sedang yang digunakan harus memenuhi ketentuan SNI 4800:2011 dengan viskositas aspal cair jenis RC-250 atau MC 250.

    Bilamana disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, aspal keras Pen.60-70 atau Pen.80-100 yang memenuhi ketentuan ASTM D946/946M-15, dapat diencerkan dengan 30 bagian bensin per 100 bagian aspal (30 pph) untuk RC250, atau 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal (30 pph) untuk MC250.

    Proses pencampuran tidak boleh dilaksanakan diatas nyala api baik langsung maupun tidak langsung.
  3. Aspal emulsi yang digunakan harus aspal emulsi modifikasi yang mengikat lebih cepat (quick setting) yang mengandung minimum 2,5% polimer, styrene butadiene rubber latex (SBR latex) atau latex alam yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Tabel dibawah) dari Spesifikasi ini.


Bila lapis perekat dipasang di atas lapis beraspal atau berbahan pengikat aspal, gunakan aspal emulsi kationik.

Bila lapis perekat dipasang di atas perkerasan beton atau berbahan pengikat semen, gunakan aspal emulsi anionik.

Bila ada keraguan atau bila bila aspal emulsi anionik sulit didapatkan, Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menggunakan aspal emulsi kationik.

b.3 Peralatan yang Dibutuhkan

  1. Penyapu mekanis dan atau Kompresor
  2. Distributor aspal
  3. Peralatan untuk memanaskan bahan aspal
  4. Peralatan yang sesuai untuk menyebarkan kelebihan bahan aspal.
Setelah pelaksanaan penyemprotan, khususnya untuk Lapis Perekat, bahan aspal yang berlebihan dan tergenang di atas permukaan yang telah disemprot harus diratakan dengan menggunakan alat pemadat roda karet, sikat ijuk atau alat penyapu dari karet.

b.4 Pemeliharaan dari Lapis Perekat

Lapis Perekat harus disemprotkan hanya sebentar sebelum penghamparan lapis aspal berikut di atasnya untuk memperoleh kondisi kelengketan yang tepat.

Pelapisan lapisan beraspal berikut tersebut harus dihampar sebelum lapis aspal hilang kelengketannya melalui pengeringan yang berlebihan, oksidasi, debu yang tertiup atau lainnya.

Sewaktu lapis aspal dalam keadaan tidak tertutup, Penyedia Jasa harus melindunginya dari kerusakan dan mencegahnya agar tidak berkontak dengan lalu lintas.

Pemberian kembali lapis perekat (retackcoating) harus dilakukan bila lapis perekat telah mengering sehingga hilang atau berkurang kelengketannya.

Pengeringan lapis perekat yang basah akibat hujan turun dengan tiba-tiba dengan menggunakan udara bertekanan (compressor) dapat dilakukan sebelum lapis beraspal dihampar hanya bila lamanya durasi hujan kurang dari 4 jam.

Pemberian kembali lapis perekat (retackcoating) harus dilakukan bila lapis perekat terkena hujan lebih dari 4 jam.

b.5 Dasar Pembayaran

Kuantitas yang sebagaimana ditetapkan di atas harus dibayar menurut Harga Satuan Kontrak per satuan pengukuran.

Lapis Perekat-Aspal Cair/ Emulsi Satuan Pengukuran Liter
Lapis Perekat-Aspal Emulsi Modifikasi polimer satuan pengukuran liter

Itu dia beberapa hal yang dirangkum mengenai Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 ya.


C.Test Formatif

Untuk menguji kemampuanmu, silahkan jawab 5 pertanyaan dibawah ini ya.

1. Berikut ini lapisan yang dapat dihampar oleh Lapis Perekat, kecuali...
a. Lapis Fondasi Agregat Semen
b. Lapis Fondasi Semen Tanah
c. Lapis Fondasi Agregat
d. Perkerasan Beton Semen
e. Laston

2. Berikut merupakan aspal yang dpaat digunakan untuk lapis resap pengikat adalah...
a. Aspal emulsi mengikat sedang atau lambat
b. Aspal buton
c. Aspal emulsi mengikat cepat
d. Aspal cair penguapan cepat atau sedang
e. Aspal emulsi modifikasi

3. Berapa waktu yang diperlukan setelah penyemprotan lapis resap pengikat, agar lapisan seterusnya dapat dihampar?
a. 4 jam
b. 48 jam
c. 12 jam
d. 14 hari
e. 1 jam

4. Satuan yang digunakan dalam menghitung volume aspal pada lapisan resap pengikat dan lapis perekat adalah.
a. liter
b. m3
c. m2
d. liter/meter
e. lieter/meter2

5. Pemberian kembali lapis perekat (retackcoating) dapat dilakukan bila lapis perekat terkena hujan lebih dari...
a. 4 jam
b. 48 jam
c. 12 jam
d. 14 hari
e. 1 jam

Jawaban dan Pembahasan
1. Lapis Perekat merupakan lapisan ikat aspal cair yang harus dihampar di atas permukaan berbahan pengikat (seperti : Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston, Lapis Fondasi Semen Tanah, Lapis Fondasi Agregat Semen, Roller Compacted Concrete (RCC), Perkerasan Beton Semen, dll).

Jawaban : c. Lapis Fondasi Agregat

2.  Aspal emulsi yang mengikat sedang (medium setting) atau yang mengikat lambat (slow setting) yang memenuhi SNI 4798:2011 untuk jenis kationik atau SNI 6832:2011 untuk jenis anionik. 

Umumnya hanya aspal emulsi yang dapat menunjukkan peresapan yang baik pada lapis fondasi tanpa pengikat yang disetujui.

Aspal emulsi jenis kationik harus digunakan pada permukaan yang berbasis acidic (dominan Silika), sedangkan jenis anionik harus digunakan pada permukaan yang berbasis basaltic (dominan Karbonat).

Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi ASTM D946/ 946M-15 diencerkan dengan minyak tanah (kerosen).

Proporsi minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, setelah percobaan di atas lapis fondasi atas yang telah selesai sesuai dengan Pasal 6.1.4.2).

Jawaban : a.Aspal emulsi mengikat sedang atau lambat

3.Lapisan berikutnya hanya dapat dihampar setelah bahan resap pengikat telah meresap sepenuhnya ke dalam lapis fondasi dan telah mengeras dalam waktu paling sedikit 48 jam setelah penyemprotan atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

Jawaban : b.48 Jam

4.
Lapis Resap Pengikat- Aspal Cair/ Emulsi menggunakan satuan pengukuran liter.
Lapis Perekat-Aspal Cair/ Emulsi Satuan Pengukuran Liter
Lapis Perekat-Aspal Emulsi Modifikasi polimer satuan pengukuran liter

Jawaban : a. liter

5.Pemberian kembali lapis perekat (retackcoating) harus dilakukan bila lapis perekat terkena hujan lebih dari 4 jam.

Jawaban : a. 4 jam

Post a Comment for "Pengertian Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) dan Lapis Perekat (Tack Coat) berdasarkan Spesifikasi Bina Marga"

 KLIK DISINI ===> LINK